Untuk menciptakan kemudahan dan kenyamanan berinvestasi, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) bersama dengan Dinas Penanaman Modal dan PTSP Pemprov DKI Jakarta, secara resmi membuka gerai Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kawasan Industri Pulogadung, di gedung BPSP JIEP, Kamis (27/4).
Direktur Operasional dan Pengembangan PT JIEP, Bilson Manalu, mengatakan, kehadiran gerai PTSP ini, diharapkan bisa memudahkan para pelaku industri dan investor yang ada di kawasan industri Pulogadung.
“Seiring dengan berlakunya era Masyarakat Ekonomi ASEAN sejak awal tahun lalu di Indonesia, minat Investasi ke tanah air terus meningkat. Sehingga, JIEP perlu melakukan berbagai macam upaya dalam rangka menciptakan iklim investasi yang positif di Indonesia,” kata Bilson.
Dalam pelaksanaannya, lanjut dia, JIEP selaku kawasan Industri pertama di Indonesia, tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa adanya bantuan ataupun sinergi dari para pemangku kepentingan (stakeholder).
“Selain memudahkan para pelaku industri serta investor dalam mengurus segala perizinan usahanya, kehadiran gerai PTSP diharapkan dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mengurus berbagai dokumen kependudukan serta perizinan lainnya, sekaligus memutus mata rantai percaloan yang selama ini menjadi momok bagi sebagian masyarakat,” jelas Bilson.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Edy Junaedi, menambahkan, kehadiran gerai layanan atau Service Point PTSP di Pulogadung, selain untuk mempermudah para investor dan para pelaku industri dalam mengurus segala perizinan usaha di kawasan JIEP, juga dimaksudkan untuk melayani masyarakat sekitar yang hendak mengurus berbagai perizinan.
“Tujuan dari pembukaan service point adalah untuk mempermudah pelayanan perizinan bagi para penyewa/investor yang ada di PT JIEP. Selain itu juga bertujuan untuk memutus mata rantai percaloan. Dengan adanya service point tersebut bisa juga dimanfaatkan oleh masyarakat umum sekitar dalam pengurusan dokumen perizinan,” kata dia.
Edy menjelaskan, untuk instrumen investasi sekitar 40 persen berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi nasional itu 5,6 persen dan Jakarta 6 persen.
“Jadi, investasi dipengaruh oleh perizinan, kalau perizinan jelek otomatis mempengaruhi investasi. Kita perbaiki dari hulunya, perizinan, prosedurnya. Kita membuat iklim investasi yang baik, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pungli,” tambahnya.
Edy mengatakan, pelayanan terpadu satu pintu Pemprov DKI Jakarta menargetkan nilai investasi di Jakarta tahun ini mencapai Rp 55 triliun. Pihaknya pun optimis angka tersebut bisa tercapai.
“Target ke depan sebesar Rp 55 triliun dari investasi tersebut dengan komposisi 40 persen dari PMA dan 60 persen dari PMDN. Sampai hari ini, sudah tercapai Rp 23 triliun atau 40 persen. Saya optimistis akan tercapai karena di Jakarta perizinan sangat mudah dan investor melihat kemudahan ini,” tambahnya.
Sumber : http://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita-investasi/gerai-ptsp-di-kawasan-industri-pulogadung-resmi-dibuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar